Teori Otoriter
Teori otoriter yang acapkali disebut pula sistem otoriter berkaitan erat dengan system pengawasan terhadap media massa yang daya pengaruhnya dinilai amat kuat, sehingga pers dijuluki the fourth estate (kekuasaan keempat) dan radio siaran dijuluki the fifth estate (kekuasaan kelima) setelah lembaga legislative,eksekutif, dan yudikatif, masing-masing diakui sebagai kekuasaan pertama, kedua, dan ketiga.
Aplikasi teori ini dimulai
pada abad 16 di Inggris, Perancis, dan Spanyol, yang pada zaman
berikutnya meluas ke Rusia, Jerman, Jepang, dan Negara-negara lain di
Asia dan Amerika Latin.
Menurut Fred S. Siebert, teori otoriter
menyatakan bahwa hubungan antara media massa dengan masyarakat
ditentukan oleh asumsi-asumsi filsafati yang mendasar tentang manusia
dan Negara. Dalam hal ini tercakup : (1) sifat manusia, (2) sifat
masyarakat, (3) hubungan antara manusia dengan Negara, dan (4) masalah
filsafati yang mendasar, sifat pengetahuan dan sifat kebenaran.
Teori otoriter mengenai fungsi dan tujuan masyarakat menerima
dalil-dalil yang menyatakan bahwa pertama-tama seseorang hanya dapat
mencapai kemampuan secara penuh jika ia menjadi anggota masyarakat.
Sebagai individu lingkup kegiatannya benar-benar terbatas, tetapi
sebagai anggota masyarakat kemampuannya untuk mencapai suatu tujuan
dapat ditingkatkan tanpa batas. Atas dasar asumsi inilah, kelompok
seseorang dapat mencapai tujuannya.
Teori tersebut telah
mengembangkan proposisi bahwa negara sebagai organisasi kelompok dalam
tingkat paling tinggi telah menggantikan individu dalam hubungannya
dengan derajat nilai, karena tanpa negara seseorang tak berdaya untuk
mengembangkan dirinya sebagai manusia beradab. Kebergantungan seseorang
pada negara untuk mencapai peradaban telah menjadi unsur utama bagi
sistem otoriter.
Just
Thanks For :
Semoga
bermanfaat. . .
Silahkan
kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :
Best Regard,
Shandry Fadlyka