Teori Hubungan Manusiawi
Teori ini dikemukakan oleh Elton Mayo. Teori ini termasuk penemuan besar pada awal tahun 1950-an. Hasil terpenting terjadi selama eksperimaen penerangan lampu. Semula, para peneliti menganggap bahwa semakin baik penerangan, semakin tinggi hasil pekerja. Maka, mereka memutuskan untuk mengadakan suatu ruangan eksperimen dengan berbagai kondisi penerangan dan suatu ruangan kontrol dengan kondisi cahaya yang konstan. Dua kelompok pekerja dipilih untuk melakukan pekerjaan mereka di dua tempat yang berbeda. Melalui suatu periode waktu penerangan di ruangan eksperimen ditambah hingga intensitas yang menyilaukan dan kemudian dikurangi hingga tingkat di mana cahaya tidak ada. Hasilnya adalah sebagai berikut: Ketika banyaknya penerangan bertambah, bertambah juga efisiensi pekerja di ruangan eksperimen; tetapi, efisiensi pekerja di ruangan kontrol juga bertambah. Ketika cahaya berkurang di ruangan tes, efisiensi kelompok tes dan juga kelompok kontrol bertambah dengan perlahan tetapi mantap. Ketika penerangan setaraf dengan penerangan tiga lilin di ruangan tes, para operator memprotes, mengatakan bahwa mereka hampir tidak dapat melihat apa yang sedang mereka lakukan; pada saat itu angka produksi berkurang. Hingga saat itu para pekeija dapat mempertahankan efisiensi meskipun terdapat hambatan.
Hasil eksperimen penerangan cahaya membangkitkan
minat para peneliti, juga minat terhadap manajemen. Maka, dari tahun
1927 hingga 1929, sebuah tim peneliti terkemuka mengukur pengaruh dan
berbagai kondisi kerja terhadap produktivitas pegawai. Hasilnya juga
sesuai dengan eksperimen penerangan, terlepas dari kondisi-kondisi
kerja, produksi bertambah. Para peneliti berkesimpulan bahwa hasil yang
luar biasa bahkan menakjubkan itu terjadi karena enam orang dalam ruang
eksperimen itu menjadi sebuah tim, yang hubungan anggota-anggotanya
dalam kelompok berperan lebih penting dalam meningkatkan moral dan
produktivitas mereka terlepas dan apakah kondisi-kondisi kerja tersebut
baik atau buruk. Para peneliti juga berkesimpulan bahwa para operator
tidak mengetahui mengapa mereka dapat bekerja lebih produktif di ruangan
tes, namun ada feeling memang bahwa “hasil yang lebih baik berkaitan
dengan kondisi-kondisi kerja yang lebih menyenangkan, lebih bebas dan
lebih membahagiakan”.
Dua kesimpulan yang berkembang dan studi
Hawthorne tersebut sering disebut Efek Hawthorne (The Hawthorne Effect):
(1) Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap dan
perilaku mereka. (2) Moral dan produktivitas dapat meningkat apabila
para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu san-ia
lainnya.
Mayo, kemudian (1945) menulis suatu ulasan mengenai minat para spesialis komunikasi terhadap analisis organisasi:
Suatu
kritik terhadap pergerakan hubungan manusiawi menyatakan bahwa
pergerakan ini terlalu asyik dengan orang-orang dan hubungan- hubungan
mereka dan mengabaikan keseluruhan sumber daya organisasi dan
anggota-anggotanya. Suatu keinginan memberikan respons terhadap
kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organisasi teiah menjadi suatu
konsekuensi yang signifikan dari dasar-dasar yang telah diletakkan
teoritisi terdahulu mengenai perilaku. Dewasa mi terdapat perbedaan yang
penting antara pengembangan hubungan manusiawi yang baik dan
pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Komunikasi
organisasi mencoba memberikan latar belakang guna mengembangkan kualitas
sumber daya manusia dalam suatu organisasi, tidak hanya mengembangkan
kualitas hubungan manusiawi.
Just
Thanks For :
Semoga
bermanfaat. . .
Silahkan
kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :
Best Regard,
Shandry Fadlyka