Statistika Sosial
1. Statistika
Non-Paramertrik
Statistika untuk penarikan kesimpulan (statistika
inferensial) bertujuan untuk menarik kesimpulan karakterisrik populasi berdasarkan
analisis sattistik sampel. Analisis
statistika ini dibedakan atas analisis statistik berdasarkan sampel yang diambil
dari popolasi yang berdistribusi normal, dan analisis statistik yang bebas dari
diketahui atau tidaknya sebaran (distribusi) populasi dari mana sampel
diambil. Untuk analisis yang terakhir
ini biasa disebut dengan metode statistika non-parametrik atau kadang-kadang
disebut pula metode statistika bebas distribusi.
Untuk analisis satistik
parametrik, sebelum analisis dilakukan, persyaratan seperti : (1) data random
–acak, (2) variansnya homogen, dan (3) data
menyebar (berdistribusi) normal haruslah dipenuhi. Karena itu untuk melaksanakan analisis data
dengan metoda startistika parametrik, pemeriksaan atas kerandoman data,
homogenitas varians dan distribusi normal harus dilakukan melalui pengujian
statistika. Biasanya beberapa metode uji
statistik non-parametrik dapat dipakai untuk pengujian persyaratan tersebut.
Pengujian hipotesis dengan metode
non-parametrik umumnya digunakan untuk data yang bersifat nominal dan
ordinal. Untuk data interval dan ratio
jika ingin dianalisis dengan non-parametrik haruslah diubah dahulu kedalam data
nominal atau ordinal sesuai metode yang akan digunakan. Berikut ini adalah
tabel yang menunjukan pemakaian metode satistik untuk menguji hipotesis:
Penggunaan Statistik Parametrik dan
Non-parametrik untuk Menguji Hipotesis
MACAM DATA
|
Bentuk Hipotesis
|
||||||
Deskrip-tif
Satu variabel atau satu sampel
|
Komparatif
(dua sampel)
|
Komparatif
(> dua sampel)
|
Asosiatif
(hubungan)
|
||||
Related
|
Independen
|
Related
|
Independen
|
||||
Nominal
|
satu
sampel
|
Mc Nemar
|
dua
sampel
|
Cochran-Q
|
untuk
k sampel
|
Koefisien
Kontinge-nsi (Cc)
|
|
Ordinal
|
Run test
|
-Sign-test
-Wilcoxon
|
-Median-test
-Mann- Whitney
-Kolmogorov-
Smirnov
-Wald-Woldfowitz
|
Fried-man
|
Kruskal-Wallis
|
Spearman Rank Correlati-on
|
|
Interval
Rasio
|
t-test
|
t-test
|
t-test
|
Anova
|
Anova
|
Korelasi
Produk
Momen
Korelasi parsial
Regresi sederhana
Regresi ganda
|
|
Dari metode-metode non-parametrik dalam tabel tersebut, akan dibahas
mengenai uji dua sampel baik yang dependen maupun yang independen.
2. Uji Tanda (Sign-test)
Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda, positif
atau negatif, dari perbeaan antara pasangan (dependensi) pengamatan. Bukan berdasarkan atas besarnya
perbedaan. Uji tanda dapat dipakai untuk
mengevaluasi efek dari suatu perlakuan (treatment) tertentu. Efek tersebut tidak dapat diukur, melainkan
hanya diberi tanda positif atau negatif saja.
Hipotesis dalam uji tanda ini, Ho menunjukan probabilitas yang sama untuk
banyaknya beda yang bertanda negatif dan yang bertanda positif dari dua sampel
berhubungan., yaitu masing masing 0,5.
Dengan demikian hipotesis nol , Ho dinyatakan dengan p = 0,5
dan hipotesis tandingannya Ha : p
,5 untuk pengujian dua arah;
Ha > 0,5 bila dipergunakan
pengujian satu arah.
Bila n1 menunjukan banyaknya
beda yang bertanda positif dan n2 menunjukan banyaknya beda yang bertanda
negatif, maka bila Ho benar, variabel random
akan menyebar menurut
distribusi chi-kuadrat ( dengan derajat
bebas satu, db = 1. Keputusan Ho diterima bila lebih kecil dari .
Dan sebaliknya bila lebih besar Ho ditolak.
Contoh:
Di suatu desa telah diadakan penyuluhan mengenai
kesahatan dan kebersihan, unutk mengetahui akan kesadaran penduduk akan manfaat
penyuluhan tersebut, diambil secara acak 26 rumah yang dinilai tigkat
kebersihannya. Nilai 1, 2, 3, dan 4 diberikan pada rumah-rumah tersebut. Penilaian dilakukan pada waktu sebelum (Xi)
penyuluhan dan sesudah penyuluhan (Yi).
Adakah perbedaan atau peningkatan kesadaran untuk desa tersebut.
Nilai Kebersihan dari 26 Rumah di Desa dengan Tanda
Perubahannya
No. Rumah
|
Xi
|
Yi
|
Tanda (Xi-Yi)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
|
1
3
2
2
1
2
3
2
4
1
2
2
1
1
2
3
3
2
1
1
2
2
3
2
1
2
|
3
2
3
4
2
3
4
3
4
3
3
1
2
3
3
2
2
3
2
3
3
1
2
3
2
2
|
+
-
+
+ + + +
+
0
+
+
-
+
+
+
-
-
+
+
+
+
-
-
+
+
0
|
Dari tabel tersebut terdapat 18 beda bertanda
+, 6 beda bertanda -, dan 2 beda sama dengan 0.
. Dari tabel pada adalah 3,841, maka
diputuskan Ho ditolak, berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
kesadaran kebersihan rumah dan kesehatan penduduk.
3. Uji Mann-Withney (U-test)
Uji Mann-Withney dipakai untuk menguji dua sampel independen dari populasi
yang sama sebagai alternatif dari uji t parametrik untuk dua sampel independen
bila asumsi yang diperlukan untuk uji t tidak dijumpai. Hipotesis nol
menyatakan tidak ada perbedaan antara kedua sampel (mean kedua sampel sama),
sedangkan hipotesis alternatifnya menyatakan: ada perbedaan.
Metode
pengujiannya:
-
hitung n1 dan n2, dengan n1= banyaknya kasus dalam kelompok yang lebih
kecil
n2=banyaknya kasus dalam kelompok
yang lebih besar
-
hitunglah
jumlah jenjang masing masing n1 dan n2 dan notasikan dengan R1 dan R2.
-
Uji
statistik U dihitung dengan:
-
U =
n1 n2 + (untuk n1 dengan
pengamatan terkecil)
-
U =
n1 n2 + (untuk n2 dengan
pengamatan terbesar)
-
Dari
dua nilai U tersebut yang digunakan adalah nilai U yang terkecil. Nilai U yang lebih besar ditandai dengan U’.
-
Nilai
U atau U’ diketahui dengan cara membandingkannya dengan . Bila nilainya lebih besar dari nilai tersebut adalah
U’, dan nilai U dapat dihitung: U =
n1.n2 – U’.
-
Bandingkan
nilai U dengan nilai U da;am tabel (untuk n1 dan n2 lebih kecil dari 20). Keputusannya: Ho diterima bila U ; Ho ditolak bila U <
U.
- (satu arah) atau (dua arah) ----à lihat
tabel U Mann- Whitney
- bila n1 atau n2 kedua-duanya sama atau
lebih besar dari 20, digunakan pendekatan kurva normal. Dengan mean ( dan deviasi
standarnya:
, selanjutnya Nilai
standar dihitung dengan:
Z
= . Kriteria
keputusannya : - Z (Ho diterima), dan
sebalikanya.
Contoh:
Manajer produksi ingin menguji apakah iringan
musik lembut berpengaruh terhadap produktivitas kerja?. Untuk itu diambil sampel random 10 pekerja
dengan iringan musik ( dilambangkan denga A) dan 18 pekerja tanpa iringan musik
(lambang B. Datanya sebagai berikut.
Output per jam dari pekerja A dan B besarta
jenjangnya.
Pekerja A
|
Output/jam
|
Jenjang
|
Pekerja B
|
Output/jam
|
Jenjang
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
13
12
12
10
10
10
10
9
8
8
|
18,5
13,5
13,5
7
7
7
7
4
2
2
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
17
16
15
15
15
14
14
14
13
13
13
12
12
12
12
11
10
8
|
28
27
25
25
25
22
22
22
18,5
18,5
18,5
13,5
13,5
13,5
13,5
10
7
2
|
R1 = 61,5
|
R2 = 324,5
|
Nilai U diperoleh dengan perhitungan (lihat
rumusnya):
U =
10 (18) + , jumlah ini lebih besar dari (n1.n2)/2 = 10(18)/2 = 90 ,
maka U ini adalah U’ = 153,5
Dengan demikian nilai U yang digunakan adalah U =
10 (18) – 153,5 = 26,5, atau diperoleh dari
U = 10 (18)
+ .
Berdasarkan tabel U – Mann-Whitney dengan (satu arah) atau (dua arah) pada n1 =
10 dan n2 = 18, nilau U = 48. Ternyata
nilai U-hit = 26,6 lebih kecil dari U-tabel, maka Ho ditolak. Jadi tidak ada perbeaan antara output pekerja
A dengan output pekerja B.
3. Uji Kruskal-Wallis (H-test)
Uji Mann-Whitney dapat diperluas untuk
membandingkan tiga sampel atau lebih. Uji ini dikenal sebagai uji ruskal-Wallis
(uji H). Asumsi yang diperlukan adalah
bahwa variabel random dalam mana berbagai sampel diperbandingkan berdistribusi
kontinyu.
Hipotesis nol menyatakan bahwa k populasi dari mana sampel dimbil,
mempunyai mean (rata-rata) yang sama. Hopotesis alternatifnya mempunyai mean
yang tidak sama.
Ho :
Ha :
Dengan uji ini, semua sampel (k sampel) digabung
kemudian seumua nilai pengamatan diberi jenjang dari nilai pengamatan terkecil
sampai terbesar. Jumlah jenjang dari
masing-masing sampel kemudian dihitung dan dinotasikan R untuk k = 1,
2,..........k.
Bila n menunjukan ukuran
sampel dan ukuran tiap-tiap sampel ini lebih besar dari 5, mak uji H adalah:
H
=
Yang berdistribusi mendekati distri busi
chi-kuadrat dengan derajat
bebasnya (k – 1).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
Ho
diterima apabila : H dengan db = k-1
Ho ditolak
apabila : H
> dengan db = k – 1.
Contoh :
Apakah upah tukang kayu, tukang batu, dan tukang
talang mempunyai perbedaan yang signifikan antara yang satu dengan yang
lainnya? Telah dimbil sampel 7 tukang
kayu (n1=7), 7 tukang batu (n2=7), dan 6
tukang talang (n3=6). Data upah
tersebutt- beserta jenjangnya adalah sebagai berikut:
Tukang Kayu
|
Tukang Batu
|
Tukang Talang
|
|||
Upah (Rp)
|
Jenjang
|
Upah (Rp)
|
Jenjang
|
Upah (Rp)
|
Jenjang
|
1100
1160
1220
1160
1180
1050
1080
|
8,5
12,5
16
12,5
14
4
6,5
|
1120
1070
1040
1100
1000
1080
1010
|
10
5
3
8,5
1
6,5
2
|
1150
1250
1300
1320
1230
1200
-
|
11
18
19
20
17
15
-
|
R1 = 74,0
|
R2 = 36,0
|
R3 = 100,0
|
Dari tabel tersebit n =n1 + n2 + n3 = 7 + 7 + 6 = 20
H =
Bila digunakan , maka menurut tabel , sedangkan nilai H =
12,6, berarti nilai H > 9,21, dengan demikian Ho ditolak. Disimulkan bahwa upah pekerja dari ke tiga
kelompok tersebut tidak sama.
Referensi
- Modul Kuliah
Univ. Mercubuana
Just
Thanks For :
Semoga
bermanfaat. . .
Silahkan
kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :
Best Regard,
Shandry Fadlyka