Dikotakkatik [Video Editing][Photograph][News][Kuliah]: Crew TV & Film - Master Control (Broadcast)

Pages

::[Copyrights]::

::[Let's Chekidot]::

Thursday, June 28, 2012

Crew TV & Film - Master Control (Broadcast)

Crew Film & TV


Producer :
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.
Asisten Produser :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya
Production Departement :
Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi.
Production Assistant : 
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi.
Production Manager :
Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.
Production Unit :
Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.
Asst. Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi
Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran
Camera Departement :
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
Cameraman :
- First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
- Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
- First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
- Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
Boom Man :
Seorang yang mengoperasikan mikrofon boom.
Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
Agent (Agent Model) :
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja.
Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka
Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman

Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
Dialogue Coach or Dialogue Director :
Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saat
Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio.
Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser.
Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.
Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran
Film Loader :
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose
Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi
Gaffer : 
Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran.
Green Departement :
Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
Hairdresser :
Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
Hairdresser Departement :
Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris.

Key Grip :

Orang yang memimpin para pekerja grip.
Make-Up Departement :
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
Music Departement : 
Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film.
Prop Man : 
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.
Research Departement :
Bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum,
Script Supervisor, Script Clerk :
Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing.
Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.
Still man, Photographer :
Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu..
Transportation Departement :
Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain.
VTR Man :
Orang yang mengoperasikan VTR (Video tape Recorder) selama proses pembuatan acara televisi
Wardrobe Departement :
Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi

Maintenance Crew di Ruang Master Control TV ?
 

Secara umum, tugas dari seorang operator penyiaran (biasa disebut Crew Master Control atau MC) adalah menayangkan program yang telah tersusun serta menjaga kelancaran dari program siaran secara kualitatif. Artinya, sekelompok personel MC bertanggungjawab dalam hal kelancaran jalannya program tayang serta menjaga kualitas penayangan gambar maupun audio, baik pada acara yang recorded maupun live. Dikatakan ‘sekelompok’ karena dalam melaksanakan tugasnya, MC harus bekerja secara tim di masing-masing posisi. Posisi yang dimaksud adalah bahwa tiap-tiap personel menangani alat yang berbeda, sehingga dibagi-bagi berdasarkan alat yang dioperasikannya. Posisi tersebut antara lain Audioman, Switcher, Server Operator, Teleprompter,  VTR Operator, CG Operator dll.Berikut penjelasan mengenai beberapa posisi tersebut:
1. Audioman, bertugas mengatur kualitas output audio pada program tayang. Alat yang dioperasikannya adalah audio mixer, media player(bisa berupa CD audio player, Tape recorder, dsb.), maupun komputer audio. Pada acara live, audioman juga bertanggungjawab untuk memastikan alat-alat tambahan/penunjang audio (seperti microphone, speaker studio, amplifier, hybrid phone-line dsb.) bisa berfungsi dengan baik.
2. Switcher Operator, mengoperasikan alat yang namanya AV mixer atau lebih sering disebut switcher. Dengan alat tersebut, seorang operator switcher dapat memindah-mindah (switching) gambar dari berbagai video input channel, mengubah efek transisi/perpindahan, mengatur warna, kontras, ketajaman, kecerahan, ataupun memanipulasi format penayangan gambar.
3. Server Operator, secara umum operator server bertugas menyusun program tayang (termasuk di dalamnya iklan, promo, bumper, still, dsb.) pada komputer sesuai dengan rundown yang ada.
4.CG Operator, mengoperasikan software CG (Character Generator) pada komputer untuk menampilkan CG atau efek grafis pada program tayang. Efek grafis tersebut biasanya berupa block title (misalnya berupa tampilan grafis untuk nama presenter, tema acara, nama penelepon, judul berita,  judul/keterangan lagu, dsb.), logo (logo stasiun tv, logo program, logo siaran langsung/ulang ), ataupun credit title/kerabat kerja, dsb.
5.Teleprompter, bertugas mengoperasikan komputer teleprompter, yaitu komputer yang tersambung dengan kamera prompter di studio yang dapat menampilkan baris teks yang akan dibaca oleh presenter/host/newscaster.
6. VTR operator, bertugas merekam, mencatat rekaman, meng-capture, dan meng-copy materi program tayang. VTR (Video Tape Recorder) player adalah pemutar kaset untuk video. Format kaset yang umum antara lain Betacam dan MiniDV.
Sebenarnya masih ada lagi posisi operasional crew Master Control. Jika ada kesempatan, saya akan membahasnya kali lain.

Manajemen Broadcast dan Produksi Televisi Manajemen Produksi

Manajemen yang kuat dan terancang baik akan sangat mengurangi resiko kegagalan karena sudah mengurusi masalah keuangan dan logistic. Pelajaran ini akan membahas proses memproduksi film, mulai dari ide hingga distribusi. Bagian akhir bab ini akan membahas strategi sukses. Secara garis besar, langkah-langkah inilah yang akan dilakukan:
- Mendapatkan Naskah: Langkah pertama dalam pembuatan film adalah mendapatkan naskah yang cocok. Ini bisa dilakukan dengan mendapatkan naskah yang sudah ada atau menugaskan seorang penulis membuat cerita baru atau adaptasi. Daripada membeli putus, produser biasanya mendapatkan opsi atas suatu karya dengan sejumlah uang. Opsi memberi produser hak atas suatu karya selama jangka waktu tertentu. Ini melindungi produser kalau-kalau tidak bisa mendapatkan dana untuk membuat film.
- Financing/Pembiayaan: Pembiayaan adalah proses mendapatkan uang untuk pembuatan film. Ini dilakukan dengan mendirikan sebuah badan usaha untuk perusahaan produksi dan menentukan pembagian keuntungan kepada para investor.
- Development: Dalam proses ini naskah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian produksi sehingga anda bisa menentukan anggaran dan membereskan bagian-bagian tersebut, sehingga bisa dibuat jadwal produksi yang efisien.
- Pra-produksi: Disini dilakukan persiapan untuk pengambilan gambar seperti menetapkan pemeran, kerabat kerja, dan lokasi.
- Produksi: Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua unsur teknis dan kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara dll) bergabung di bawah pengawasan kreatif sang sutradara.
- Pasca-produksi: Di pasca produksi adalah proses penyuntingan film, menambah ilustrasi music, mixing suara dan membuat hasil akhir produk, seperti dalam bentuk rol film atau keping dvd. 
- Distribusi: Adalah cara menyampaikan film ke khalayak sasaran. Termasuk didalamnya adalah rencana pemasaran, yaitu cara membuat khalayak sadar akan keberadaan film. 
- Produser: Produser adalah orang di puncak proyek pembuatan film atau video. Ia mempunyai wewenang tertinggi dan memimpin dewan komisaris suatu perusahaan. Produser bisa bekerja secara independen atau dipekerjakan oleh studio untuk mengepalai sebuah proyek.
- Produser Independen: Produser independen memiliki kendali penuh sebuah proyek karena dia sendiri yang memilih naskah, mengumpulkan dana, menyusun anggaran, dan memilih personil kunci. Dia hanya bertanggung jawab kepada penyandang dana dan tanggung jawabnya adalah memberikan keuntungan yang pantas sebagai imbalannya.
- Produser Sewaan: Produser sewaan punya peran yang lebih terbatas daripada produser independen. Naskah, pembiayaan, dan talent kunci mungkin sudah ditetapkan saat dia mulai dipekerjakan.
Produksi besar biasanya membutuhkan beberapa produser untuk menangani berbagai aspek proyek. Para produser ini merupakan “upper management” produksi ini. Jabatan dan tanggung jawabnya bisa beragam, namun umumnya terbagi seperti ini :
- Produser Eksekutif: Mengurusi masalah-masalah strategis seperti project development, pembiayaan dan distribusi. Dia tidak terlibat dalam produksi sehari-hari.
- Line Produser: Berurusan dengan masalah produksi sehari-hari bisa ada lebih dari satu line produser, masing-masing mengurusi bagian proyek atau anggaran tertentu.
- Associate Produser: Secara umum tugasnya adalah membantu produser eksekutif dan line produser. Biasanya jabatan ini diberikan kepada orang yang membawa bagian penting ke produksi, misalnya yang membawa hak atas suatu karya/naskah.
Para Pembantu Produser
Produser mempunyai sekelompok orang yang menangani pekerjaan administrasi harian dalam produksi film. Mereka adalah manajemen menengah dalam proyek dan membentuk departemen produksi.
- Manajer Produksi: Adalah pengawas garis depan dan kepala departemen produksi. Dia membuat jadwal produksi, mengesahkan pengeluaran dan mengatur anggaran. Selain itu dia juga merundingkan kesepakatan dengan para kru, peralatan, dan lokasi. Manajer produksi bertanggung jawab langsung ke produser atau line produser. Dia disebut juga unit production manager atau unit manajer.
- Asisten Sutradara: tugasnya mengurusi set yang berwujud fisik. Ia bertangggung jawab atas kelancaran shooting. Ini dilakukannya dengan memilah informasi dan mengkoordinasi cast dan kru, supaya mereka siap untuk setiap shot tepat pada waktunya. Pada produksi besar akan ada astrada 2 dan 3 mereka mengerjakan tugas administrasi dan tetek bengeknya astrada 1.
Manajer produksi bekerja dikantor dan jarang berada di set. Karena itu tugas penting astrada adalah penghubung antara sutradara dan manajer produksi. Ketika muncul masalah jadwal atau logistic, astrada menjelaskannya dengan manajer produksi, sehingga sutradara tetap focus pada shooting. Bayaran astrada yang bagus terbayar dengan sendirinya dan penghematan yang dilakukannya.
- Manajer Lokasi: Bertanggung jawab mencari tempat yang cocok untuk shooting dan mengurusi masalah biaya dan perijinan lokasi yang akan dipakai. Saat produksi, manajer lokasi berurusan dengan orang diluar perusahaan produksi seperti : pemilik gedung dan polisi. Manajer lokasi tidak selalu dibutuhkan sepanjang produksi dan bisa dipekerjakan sesuai kebutuhan. Pada produksi besar, manajer lokasi bisa punya satu asisten atau lebih.
- Akuntan Produksi: Disebut juga auditor produksi, bertanggung jawab atas akuntansi dan tatabuku yang berhubungan dengan proyek. Termasuk didalamnya pembayaran, gaji dan laporan keuangan. Pada proyek gede dia biasanya punya asisten yang ngurusin gajian dan tagihan.
- Koordinator Kantor Produksi: Pada dasarnya adalah office manager, tanggung jawabnya a.l mengedarkan kertas administrasi, mengkoordinir rapat, mengatur asuransi, mengatur masalah perjalanan dan memesan peralatan dan persediaan kantor. Dia juga menutup semua departemen di akhir produksi.
- Production Assistant: Bertanggung jawab mengurusi berbagai pekerjaan agar produksi berjalan lancar, seperti mengetik, mengatur penonton, dll. Manajer produksi, sutradara dan astrada bisa dibantu satu PA atau lebih.
Just Thanks For :

Semoga bermanfaat. . .  
Silahkan kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :


Best Regard, 
Shandry Fadlyka