Dikotakkatik [Video Editing][Photograph][News][Kuliah]: Tugas Ke-3 Materi Kreatif TV "Berbagi Suami" (Broadcast)

Pages

::[Copyrights]::

::[Let's Chekidot]::

Monday, September 24, 2012

Tugas Ke-3 Materi Kreatif TV "Berbagi Suami" (Broadcast)

Resensi Film "Berbagi Suami"



Mind Mapping :
- Perkenalan Pemeran dan Sipnosis
- Deskripsi Wanita 1 "Salma" (Jajang C. Noer)
- Deskripsi Wanita 2 "Siti" (Shanty)
- Deskripsi Wanita3 :"Ming" (Dominique)
- Alkisah Poligami yang wajar terjadi dalam kehidupan

Judul : "Berbagi Suami" Mengangkat Realitas Poligami di Masyarakat
Sutradara: Nia Dinata

Pemeran: Jajang C. Noer, Shanty, Rieke Diah Pitaloka, El Manik, Ira Maya Sopha, Tio Pakusadewo, Wingky Wiryawan, Nungki Kusumastuti, Lukman Sardi, Dominique Agisca Diyose

Ini kisah tentang 3 wanita. Wanita pertama Salma (Jajang C. Noer), seorang dokter ahli kandungan yang bersuamikan seorang politisi,sekaligus pemuka agama yang dipanggil Pak Haji (El Manik). Wanita kedua Siti (Shanty), seorang gadis dusun yang hijrah ke kota, dan mesti menetap bersama Pak Lik-nya (Lukman Sardi sekali lagi tampil bagus). Wanita ketiga bernama Ming (diperani Dominique, pendatang baru yang mencuri perhatian), seorang gadis keturunan China nan seksi yang jadi pelayan restoran bebek panggang milik Koh Abun (Tio Pakusadewo).

Salma digambarkan sebagai sosok istri yang taat dan setia pada suami sesuai tuntutan agama. Termasuk saat suaminya memilih poligami, menikahi wanita lain bernama Indri (Nungky Kusumastuti). Dalam hati ia marah. Tapi Salma tak sampai meminta cerai. Hanya, setiap kali masuk ke rumah, Salma meminta Pak Haji mandi besar lagi. Ia sesekali hanya menyindir Pak Haji. Sikap itu membuat anak Salma, Nadim (Winky Wiryawan) jadi apatis. Ia tahu ibunya diperlakukan tak adil. Nadim amat menentang poligami. Suatu kali, Pak Haji diserang stroke. Ia lumpuh. Salma berpikir inilah saatnya ia bisa memiliki suaminya seutuhnya, merawatnya. Nyatanya tidak. Istri-istri Pak Haji yang lain (belakangan ketahuan Pak Haji punya istri lain selain Salma dan Indri) berebutan ingin merawat Pak Haji. Rumah Salma jadi riuh. Pak Haji yang tak berdaya dikelilingi istri-istrinya yang setia merawat. Sebuah pemandangan absurd. Salma dan Nadim hanya bisa saling pandang. Bahkan saat Pak Haji akhirnya meninggal. “Abah (Bapak) memang paling suka memberi kejutan, ya?” kata Nadim.

Nasib Siti lain lagi. Ia diajak Pak Lik-nya ke Jakarta buat mengubah nasib. Sebenarnya, Siti termakan omongan Pak Lik. Pria berkumis tebal itu ternyata cuma sopir sebuah rumah produksi—bukan artis sinetron atau bintang film. Tapi, Siti sudah telanjur sampai Jakarta. Ia cuma punya Pak Lik tempat berlindung. Di rumah Pak Lik, Siti menemukan pemandangan lebih absurd lagi. Pak Lik hidup bersama kedua istrinya, Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Dyah Pitaloka). Semuanya hidup berdesakan dalam rumah sempit bersama anak-anak dari Sri dan Dwi. Secara bergantian Pak Lik tidur bersama istri yang ia inginkan. Belakangan ketahuan maksud Pak Lik mengajak Siti ke kota: Siti akan jadi istri ketiganya. Saat menikah Siti cuma bisa menangis. Pak Lik tersenyum puas. Maka, Siti pun menjalani ritual seperti kedua istri lainnya, bergiliran melayani nafsu birahi Pak Lik.

Sementara itu masih ada Ming yang harus diceritakan. Di restoran tempatnya bekerja, Ming disukai majikannya, Koh Abun. Ming diam-diam jadi kekasih Koh Abun. Ia begitu disayang Koh Abun. Sampai-sampai Koh Abun membelikan Ming apartemen dan mobil. Saat istri Koh Abun, Cik Linda (Ira Maya Sopha) pergi ke Amerika menemui anak-anaknya, Ming makin sering bersama Koh Abun. Ming melupakan seorang sutradara muda yang juga mencintainya. Namun, kebahagiaan Ming berakhir kala Cik Linda tahu. Ming diusir dari apartemennya.
Baik Salma, Siti, dan Ming disatukan nasib: sama-sama jadi korban poligami kaum Adam.

Ruang kehidupan Salma, Siti, dan Ming berbeda dan mereka tak saling mengenal satu sama lain. Namun, mereka terkadang bertemu di ruang publik Jakarta yang padat, tanpa menyadari bahwa mereka mengalami masalah kehidupan yang hampir sama.
Tak ada kisah pembunuhan, penyiksaan, atau adegan menyedihkan di film ini. Poligami yang wajar terjadi dalam kehidupan. Banyak yang pernah mengalaminya dan tak ada hal-hal klise seperti dalam sinetron. Kisah poligami yang disajikan pun malah membuka pikiran kita akan betapa tabunya poligami dan betapa abu-abunya. Ada keuntungan, ada pula kerugian.
Dan karena kisah inspiratif dari tiga perempuan kuat yang berbeda generasi inilah saya memberikan rating tinggi untuk film antar generasi ini.



Just Thanks For :

Semoga bermanfaat. . .  
Silahkan kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :


Best Regard, 
Shandry Fadlyka