- Deskripsi
- Inspirasi
- Kesimpulan
Deskripsi :
Pada 6 tahun silam, tepat pada Desember tahun 2006. Sesaat di
Aceh telah mengalami bencana yang sangat besar. Bencana berupa gelombang besar
“ Tsunami “ dengan kekuatan gelombang mencapai 7,8 SR(Skala Richter), cukup
menegangkan dan sangat memprihatinkan sesaat bencana tersebut melanda tanah air
Aceh. Sesaat saja di mulainya film dokumenter oleh Pak Dosen (Syaiful Halim).
Sangat terkesan sekali melihat film tersebut, selain menampilkan kejadian
bencana yang dasyat, dari film tersebut
menceritakan desas-desus kejadian di Aceh.
Tidak hanya rumah dan gedung-gedung disana yang
hancur. Namun juga, ribuan rumah nyawa menjadi saksi kejadian tragis itu.
Tsunami tersebut menyapu bersih halaman Aceh, termasuk manusia, binatang, dan
kehidupan sebagian yang berada disana. Lebih parahnya lagi yang bertempat
tinggal di pesisir pantai, (NAD).
Suasana ini tergambar betapa murkanya Allah SWT atas
tindakan menyimpang manusia termasuk di Aceh yang mungkin tidak semua orang
ketahui.Banyak kejadian aneh yang mengisyaratkan adanya kebesaran Allah SWT,
yaitu salah satunya munculnya 2 kelopak mata besar di langit. Sesaat kejadian
tersebut menerka Aceh. Kelopak mata tersebut mengarah ke tempat terjadinya
Tsunami. Dan lebih mengherankan lagi, tsunami yang melanda usai menjelang waktu
magrib tiba. Peristiwa ini mengakibatkan setengah kehancuran halaman di Aceh.
Dengan seketika, seluruh perumahan hancur dan rata dengan tanah tanpa ada yang
tersisa.
Suasana gemerlap terasa sesaat malam tiba setelah
bencana tersebut, kian mencekam terdengar isak tangis anak-anak yang kehilangan
sanak saudaranya.Setelah itu, semua penduduk Indonesia pun sangat trauma atas
kejadian tersebut, dengan cepatnya Aceh yang sekejap dilandaTsunami. Bantuan
pun tiba dengan segera, baik dari dalam Negeri maupun Luar Negeri. Berbagai jenis
makanan , minuman, sembako, obat-obatan
dan pakaian bekas dikumpulkan untuk dibagikan di tenda-tenda pengungsi, untuk
salinan dan perlengkapan mereka. Semoga hal ini menjadi keprihatinan kita
semua, dan untuk warga Aceh sendiri menjadi tersadar dengan terkaitnya bencana
dan konflik yang terjadi saat itu(GAM).
Inspirasi :
Hal ini juga menginspirasi saya
untuk melihat keadaan film documenter Atjeh Lon Sayang yang memiliki kejadian
hampir sama dengan musibah di Negara Jepang. Ribuan bahkan jutaan penduduk
tewas seketika dan mayat-mayat tergelatak dimana-mana. Hanya satu-satunya
masjid yang tersisa usai tsunami melanda. untuk berbesar hati ingin rasanya
untuk menjadikan tempat objek pembuatan film bernuansa Alam seakan Aceh akan
bangkit kembali.
Kesimpulan :
Peristiwa di aceh harus bisa kita
simpulkan bahwa kita harus tetap ingat kepada Allah dengan cara menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Banyak korban jiwa yang tergelatak
dimana-mana termasuk tempat yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Puluhan
orang bergegas lari untuk menghindar dari terjangan tsunami. Namun apalah daya,
semua hanya sia-sia dan bagi mereka yang mendiami masjid beruntungnya masih terselamatkan.
Selain itu, dalam film ini, kita jangan menyesali apa yang sudah terjadi, lebih
baik bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Allah SWT. mungkin cobaan ini
akan meyadarkan kita untuk berbuat baik, dan semoga semuanya ada hikmah yang
kita terima.
Just
Thanks For :
Semoga
bermanfaat. . .
Silahkan
kunjungi blog Gallery Foto saya, dengan link dibawah ini :
Best Regard,
Shandry Fadlyka